12
lainnya
dianggap
suci.
Penganutnya
juga
menyembah
musuhi yang
merupakan
kreativitas dan
kekuatan
harmonis
milik
Kami.
Mereka
selalu
berusaha
memiliki
makoto ,
yakni
ketulusan
hati
yang
merupakan
keinginan
dari
Kami.
Moralitas
berdasarkan akan adanya kepentingan dan keuntungan bersama ( Robinson, 2001 ).
Shinto
menekankan
hak,
sensibilitas,
dan
sikap.
Di
dalam
Shinto
terdapat
4
penegasan atau penguatan ( Greider, 2001 ), yaitu :
Tradisi dan keluarga
:
berhubungan dengan kelahiran dan pernikahan.
Kecintaan akan alam
:
alam adalah suci, berhubungan dengan alam berarti
berhubungan dekat dengan Tuhan.
Kebersihan Fisik
: mandi, mencuci tangan, membersihkan mulut (berkumur).
Matsuri
:
untuk pemujaan kepada para dewa dan roh leluhur.
Shinto mengenal beberapa tempat
yang diakui sebagai tempat yang suci
atau
keramat, yaitu
gunung,
sumber
mata
air,
dan
kuil.
Setiap
kuil
biasanya
dipersembahkan
untuk
dewa
tertentu
yang
mempunyai
sifat
ketuhanan
dan
menjawab
doa
dengan
tulus.
Orang-orang
biasanya pergi
ke
kuil
untuk
bersembahyang memohon
kepada dewa-dewa. Walaupun
upacara Shinto
melibatkan banyak pelaku
religius dalam
tempat keramat, tetapi beberapa hal
yang terpenting dalam
upacara-upacara dilakukan di
dalam
kuil.
Upacara-upacara
yang
dilakukan di
kuil
termasuk
pembersihan,
persembahan, doa-doa, dan tari-tarian adalah ditujukan kepada Kami ( Robinson,2001 ).
Tempat keramat
ditandai dengan
Torii
yakni sebuah pintu khusus
untuk para
dewa. Ketika
memasuki torii
ini, orang akan meninggalkan dunia
yang terbatas (ke) dan
memasuki
dunia
yang
tidak
terbatas
(hare)
dengan
kekuatan
para
dewa
yang
tidak
|