13
terhingga.
Orang
yang
percaya
akan
menyucikan dirinya
dari
segala
kekotoran
dan
nantinya akan kembali ke dunia terbatas melalui torii ( Greider, 2001 ).
Penganut Shinto juga
menghormati binatang sebagai pembawa pesan dari Kami
sehingga sepasang patung
dengan
wajah
anjing
penjaga
atau
yang
disebut
Koma-inu
diletakkan di dalam kuil ( Robinson, 2001 ).
Beberapa dari upacara keramat yang dilakukan, salah satunya adalah kagura
(
?
?)
,
yang
berarti
nyanyian
dewa.
Seni
pertunjukan
ini
termasuk
dalam
ritual
agama
Shinto
dan
sudah
ada
sejak
zaman
dulu,
dan
hingga
saat
ini
masih
dipertunjukkan oleh
orang
Jepang
sampai
di
daerah
pedalaman.(Kodansha
1993:711).
Dalam
arti
populer,
kagura
berarti
seni
pertunjukan dan
menjadi
bagian
dari
festival
tahunan
kuil
agama
Shinto setempat.(Danandjaja 1997:253). Sebuah tarian
khusus
yang
diiringi dengan alat
musik tradisional. Para penari adalah penari suci
istimewa,
yaitu para wanita
yang
masih
perawan dan usia yang relatif masih muda.
Selama
upacara
keramat,
banyak
para dewa
yang dihormati dan disembah. Para
penganut Shinto juga percaya
bahwa
mamori,
yaitu sebuah
jimat akan berguna
sebagai
pelindung.
Bentuk
dari
jimat
ini
bermacam-macam
sesuai
dengan
tujuannya
masing-
masing.
Di
rumah-rumah penganut
Shinto
biasanya
juga
terdapat
sebuah
altar
yang
disebut
Kami-dana.
Altar
ini
digunakan sebagai
tempat
pemujaan
kepada
Kami
maupun pemujaan kepada roh leluhur ( Greider, 2001 ).
Selain
yang disebutkan diatas, praktek dari Shinto
adalah perayaan
musiman dan
origami.
Perayaan musiman diadakan pada
musim
semi,
musim panen, dan peringatan-
peringatan khusus
dari
sejarah
kuil
atau
pelindung
roh.
Perayaan lain
yang
termasuk
didalamnya adalah perayaan tahun baru (Shogatsu) ?? 1-3 Januari, Hinamatsuri
(??
|