Home Start Back Next End
  
15
2. 2
Teori 
Resiprositas   (Pertukaran/Timbal-Balik)
Menurut  Takie 
Sugiyama
Lebra
Sebuah
pemberian
secara
timbal-balik merupakan
sebuah
pertukaran
yang
melibatkan
hubungan
secara
simetris.
Hubungan
simetris
tersebut
bisa
terlihat
dengan
adanya hubungan sosial antara dua individu, A dan B :
( 1 ).      Kemungkinan bilateral
(Tindakan A disatu pihak menguntungkan B, kemudian
B
secara
kebetulan
membayar
apa
yang
telah
diterimanya, begitu
juga
sebaliknya) ;
( 2 ).      Ketergantungan
antara
rekan
untuk
keuntungan
timbal-balik.
(A
memberikan
hadiah pada B karena A tahu bahwa B memiliki sesuatu yang A perlukan, begitu
juga sebaliknya) ;
( 3 ).      Persamaan nilai pertukaran (apa yang diberikan harus sama nilainya dengan apa
yang diterima.) (Lebra,1976:192)
Aspek-aspek dari hubungan timbal-balik yang simetris
ini telah ditekankan oleh
Malinowski 
dalam 
Lebra 
(1959), 
sebagai 
contoh 
ketika 
dia 
menandai 
hubungan
timbal-balik sebagai
dualisme kemasyarakatan ”, saling memberi dan
menerima dalam
hal 
ekonomi, 
dan 
kewajiban 
pembayaran  kembali 
sebagai 
bentuk 
undang-undang
timbal-balik.
Dalam
hubungan
timbal-balik, konsep
on
merupakan
sebuah
basis
yang
mendasari kesusilaan
masyarakat Jepang pada tingkat
yang
melibatkan rasa bersalah dan
rasa berterima kasih
yang dalam. On sering diidentifikasi sebagai suatu beban berat
yang
secepat
mungkin
untuk
bongkar/dikeluarkan. Menerima
on
bisa
berarti
kehilangan
kebebasan.
Beban
tersebut
dinyatakan
sebagai
giri,
meskipun
giri
memiliki
arti
yang
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter