25
melalui
perasaan
yang
mendalam dan
biasanya
dipenuhi
dengan
ingatan
atau
kenangan
pada
orang
yang
telah
meninggal tersebut
dan
juga
diiringi
dengan
perasaan cinta yang mendalam.
D. Jamuan suci (naorai).
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?????? ????
???????????????????????????????
????
???
Jamuan
makan bersama para peserta
matsuri dengan
mempersembahkan sajian
dan sake untuk dewa setelah upacara keagamaan selesai. (Pane,1998:15).
Pada
akhir
dari
upacara
Shinto, pada
saat
kegiatan
persembahan
yang
dipertunjukkan
di
depan
sebuah
kuil,
apakah
persembahan
itu
dilakukan
di
rumah
atau
di
kuil,
ataukah
persembahan itu
ditujukan
untuk
perorangan,
sebuah
grup,
pernikahan atau
festival besar, hal
itu disebut jamuan suci atau
naorai
yang berarti
makan
bersama
dewa.
Pada
saat
itu
para
pemberi
pesembah
akan
minum
sedikit
sake yang disajikan oleh pendeta Shinto.
2.3 Matsuri
Dalam
Kehidupan Orang Jepang
Jepang
dikatakan
sebagai
negara
maju,
baik
dalam
bidang
perindustrian,
maupun
dalam
bidang
perekonomian.
Namun
dalam
praktek
kehidupannya,
orang
Jepang
masih
terpaut
dengan
praktek-praktek keagamaan
yang
bersifat
tradisional.
Hal
ini
dapat
dilihat
dari
kehidupan masyarakat
Jepang
yang
bersifat
seremonial.
Hampir
setiap
peristiwa
dianggap
penting
oleh
orang
Jepang,
baik
yang
berkaitan
dengan
kehidupan
seseorang,
keagamaan, usaha
seseorang
dalam
menjalani
hidup,
dan
lain
sebagainya, setiap
peristiwa
tersebut
selalu
diiringi
dengan
praktek
keagamaan yang lebih dikenal dengan istilah matsuri.
|