18
Doa
itu juga ditujukan untuk memberikan prospek
masa depan yang penuh harapan
dan juga kesuksesan dalam hidup.
Dalam
Shinto, seluruh
aspek
kehidupan
selalu
berjalan
dalam
hubungan
yang
erat
dengan
dewa
dan
disesuaikan dengan
pikiran
dewa
yang
selalu
bersedia
memberikan
perlindungan kepada
manusia
dengan
tulus.
Kehidupan
sehari-hari
adalah
dilakukan
untuk
melayani
dan
menghormati dewa,
terutama
pada
saat
berlangsungnya matsuri.
Matsuri
memiliki arti
yang
lebih
mendalam dibandingkan
dengan
sebuah
perayaan,
namun
didalamnya
terdapat
unsur
penyembahan dan
pelayanan kepada dewa.
Ritual di Kuil dan upacara keagamaan ditujukan untuk menghindari
kemalangan
dan
berhubungan
dengan
kami ditujukan
untuk
mendapatkan
jaminan
kebahagiaan dan
kedamaian
bagi
kehidupan
pribadi
seseorang
beserta
komunitasnya. Ritual
tersebut
mencakup
berdoa
untuk
perlindungan
dewa,
berhubungan dengan
dewa,
memuja
kebaikan
dewa,
mendamaikan/menenangkan
pikiran dewa,
melaporkan kepada dewa
mengenai kehidupan sehari-hari
yang telah
dijalani
dan
berikrar/bersumpah
untuk
memberikan
seluruh
hidupnya kepada
dewa.
Untuk
itulah,
upacara
itu diselenggarakan dengan anggapan bahwa pernyataan
iman
itu
telah
dibuat,
memberikan
barang-barang persembahan,
tubuh
dan
pikiran
yang
telah disucikan, ketulusan
hati, tingkah
laku
yang
sopan
dan pantas, serta
hati
yang
jahat,
keegoisan,
perselisihan, percekcokan, kebencian
dan
hal-hal
serupa
yang
merupakan
perbuatan
buruk
haruslah
sudah
dilenyapkan. Selain
itu
juga
harus
mengusahakan
tindakan
pendamaian,
adanya
keinginan
untuk
berbuat
baik,
kerja
sama dan kasih sayang yang ditujukan bagi orang lain.
|