Home Start Back Next End
  
19
Dalam
kepercayaan
Shinto
terdapat
empat
unsur
penting
didalamnya,
yaitu:
penyucian
(monoimi),
pemberian
persembahan
(shinzen),
doa
(norito), 
dan
juga
perjamuan
suci/
komuni
(naorai). 
Dalam
kepercayaan
Shinto
penyembahan
pada
dewa
diekspresikan bukan
hanya
dari
dasar
kedalaman
hati
seseorang,
tapi
juga
merupakan sebuah
tindakan
konkret
yang
merupakan bagian
dari
sebuah
ritual
keagamaan.
Adapun empat unsur penting yang disebutkan diatas adalah:
A. Monoimi (Penyucian)
Pengertian monoimi
menurut Nishio dalam Pane (1998) adalah sebagai berikut:
??? 
????
?
??
??? 
?????
??? 
????? 
??????????????????????? ? ???????
????
????
?????? ?????????
Penolakkan
terhadap
hal
yang
dapat
mengakibatkan nasib
buruk.
Terutama
makanan
dan
minuman
pada
suatu
waktu
tertentu.
Menolak
kekotoran dan
mensucikan
tubuh
dengan
cara
mengendalikan diri
dari
segala
tindakan.
(Pane,1998:10).
Melalui
pengertian
tersebut
dapat
disimpulkan
bahwa
monoimi merupakan
kegiatan
penyucian
diri 
dengan
cara
mengendalikan
diri
dari
segala
sesuatu
yang
dipercaya masyarakat dapat mengakibatkan nasib buruk.
Ono
(1962)
menyatakan
pendapatnya
mengenai
tujuan
dari
monoimi
adalah
sebagai berikut:
Purification
is
for
the
purpose
of
removing
all
polution,
unrighteousness, and
evil
which
may
hinder
life
according to
the
kami-way
and
the
efficacy
of
worship. Purification may be performed by the worshipper or by priests.
Monoimi
/
penyucian dilakukan dengan
tujuan
untuk
memindahkan semua
hal
kotor /
polusi, ketidakbenaran, dan roh
jahat
yang
mungkin dapat
menghalangi
jalan
hidup
seseorang
sesuai dengan
jalan
dewa dan
menghalangi kemanjuran
penyembahan
yang
dinaikan
pada
dewa.
Penyucian
ini
dapat
dilakukan
oleh
setiap
orang
yang
ingin
memberi
persembahan/penyembah
atau
oleh
pendeta
Shinto. (Ono,1962:51-52).
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter