17
Antara konsep Six Sigma
dengan Manajemen Kualitas Total terdapat perbedaan
mendasar yaitu pada
Manajemen
Kualitas
Total,
fokusnya adalah
peningkatan
operasional
individual
pada
proses
yang
tidak berhubungan.
Sedangkan
pada Six
Sigma peningkatan terjadi pada seluruh operasional proses bisnis.
Six Sigma dapat definisikan menurut Mikel Harry (2001) sebagai suatu proses
bisnis
yang
memungkinkan
perusahaan untuk
meningkatkan
kinerjanya
dengan
merancang dan memantau aktivitas harian bisnis dalam mencapai kepuasan
pelanggan.
Six
Sigma
didefinsikan
sebagai
suatu
sistem yang
komprehensif
dan
fleksibel untuk mencapai, memberi dukungan dan memaksimalkan proses usaha,
yang berfokus pada pemahaman akan kebutuhan pelanggan dengan menggunakan
fakta, data serta terus menerus memperhatikan pengaturan, perbaikan dan mengkaji
ulang
proses
usaha.
Tujuan
dari Six
Sigma ini
tidak
hanya
mencapai
level
Sigma
tertentu
saja tetapi
lebih pada
peningkatan
kemampulabaan
perusahaan. Six
Sigma
akan berupaya untuk memperhatikan kesesuaian antara kinerja produk atau jasa yang
dihasilkan dengan kebutuhan pelanggan.
Beberapa prinsip dalam konsep Six Sigma ini adalah (Pande, 2000, p15) :
1. Fokus pada pelanggan
Sikap
yang
menempatkan
kebutuhan
pelanggan
sebagai
prioritas
utama.
Sistem dan strategi bisnis harus memperhatikan suara dari pelanggan.
2. Manajemen berdasarkan fakta dan data
Sistem
pengukuran
yang
efektif
yang
dapat
mengukur
keluaran,
proses
dan masukan dari waktu ke waktu.
3. Fokus pada proses dan perbaikan
|