18
Proses
di
dalam Six
Sigma
akan
didokumentasikan,
dikomunikasikan
dan
diukur berdasarkan kondisi
yang ada. Proses tersebut akan diperbaiki atau
dapat pula didisain ulang agar dapat tetap sesuai dengan kebutuhan
pelanggan dan bisnis.
4. Manajemen yang proaktif
Kebiasaan
dan
praktek untuk
mengantisipasi
masalah
dan
perubahan
dengan meggunakan fakta dan data yang ada untuk mencapai sasaran yang
ada.
5. Kolaborasi yang kuat dan luas
Kerjasama
antara
internal perusahaan
atau
organisasi
dengan
pelanggan,
pemasok dan partner yang ada pada rantai nilai bisnis.
6.
Usaha pada kesempurnaan namun terdapat toleransi untuk kegagalan
Memberikan kebebasan setiap orang di dalam organisasi
untuk
melakukan
percobaan
dari
suatu
pendekatan
yang
baru,
manajemen
resiko,
belajar
dari
kesalahan
dan
akhirnya
mencapai
hasil
kinerja
yang
tinggi
yang
berhubungan dengan kepuasan pelanggan.
Untuk
melakukan
peningkatan
terus
menerus
menuju
target Six
Sigma
dibutuhkan suatu pendekatan yang sistematis, berdasarkan ilmu pengetahuan dan
fakta (systematic, scientific and fact based) dengan
menggunakan peralatan, pelatihan
dan pengukuran sehingga ekspetasi dan kebutuhan pelanggan dapat terpenuhi (Simon,
2005).
|