BAB
II
LANDASAN TEORI
2.1 Manajemen Pengetahuan
Ketika
Francis
Bacon,
filosof
Inggris,
ratusan
tahun
sila
Knowledge
is power,
tidak
ada
yang menanggapinya dengan
begit
ubahnya
sebuah
wacana,
pendapat
itu
dipandang sebatas
riak
dari
in
ada. Petjalanan
waktulah yang membuat
pandangan
itu
terasa
sema
Bahkan
kini, kian
diyakini
pengetahuan
merupakan
aset
yang
paling
b
entitas
bisnis,
sehingga
pengelolaannya
pun harus
ditangani
denga
belakangan
ini
diberi
label manajemen
pengetahuan
(Knowledge
Menariknya,
selain
bukan
lagi
sekadar wacana,
upaya
penerapa
pengetahuan
secara perlahan
telah
terpolarisasi menjadi
tiga
pendeka
2001):
I.
Partisipatif.
Perusahaan
mengelola
pengetahuannya melalui
imb
karyawan terlibat dengan
imbalan hadiah.
2.
lmperatif. Karyawan wajib terlibat, terkadang dengan atau tanpa
3.
Koersif. Perusahaan memaksa karyawannya dengan
ikut
proses a
ke
tempat yang lain.
|