didukung
oleh
Armknecht
&
Early (dalam
Mobley,1986)
yang
mengatakan
bahwa
faktor
terpenting dalam
menentukan
variasi
voluntary
turnover
dalam
suatu
industri
adalah tingkat
upah
yang relatif. Selain
upah
yang didapat oleh karyawan, organisasi
juga
dapat
melibatkan
karyawannya.
Sehingga
komunikasi
yang tercipta
di
dalam
organisasi
jadi
semakin
baik.
Manajemen
yang
mencoba untuk
meningkatkan
arus
komunikasi diantara para karyawan
menimbulkan konsekuensi positif pada organisasi
dan akan menurunkan turnover dan meningkatkan kualitas kehidupan bekerja.
Sesuai dengan definisi
kualitas kehidupan bekerja yang dikatakan oleh Robins
(1990)
bahwa
kualitas
kehidupan
bekerja merupakan
suatu
proses
dimana
organisasi
memberikan
respon kepada
kebutuhan
karyawan dengan
mengembangkan
mekanisme
yang mengijinkan
karyawan
untuk
berbagi
dalam
membuat
keputusan
yang membentuk kehidupan kerjanya. Adanya
hubungan baik
antara
atasan dan
bawahan,
dan
hubungan
baik
antara rekan
sekerja.
Terciptanya integrasi
sosial
yang
baik
dalam
organisasi
pekerjaan
akan
membuat
kondisi
kerja menjadi
baik
dan
karyawan
merasa
senang melakukan
pekerjaannya
dengan
begitu
intensi
karyawan
untuk turnover juga semakin rendah.
Integrasi
sosial
berhubungan
dengan
kualitas kehidupan bekerja.
Menurut
Randall & Vandra
(1991) pada dasarnya kualitas kehidupan bekerja
merupakan salah
satu tujuan penting dalam
memenuhi kebutuhan kebutuhan pekerja. Banyak pekerja
yang saat
ini
menginginkan
keterlibatan
yang tinggi
dalam
pekerjaan
pekerjaan
mereka. Mereka mengharapkan
mendapat kesempatan untuk
memberikan sumbangan
yang lebih besar
terhadap organisasi. Keinginan
untuk dapat berperan
lebih besar
ini
seharusnya
dipandang
sebagai
peluang
bagi
perusahaan
untuk
memperluas
|