![]() 13
Yaitu hasrat untuk hubungan antarpribadi yang ramah dan k&-ib.
2.1JA Pe![Ol"!ll!.li
MotivZ!si Yang
Efeldif
Dengan
hanya
menget..ahui
teori-teori
mengeua1
motivasi
serta
yang
menjadi
kebullli'1an
manusia,
tidalG.ah
cukup.
Oleh
karena
itu
cii dalam
pelaksanaan
motivasi,
pihak
manajer
hams
memiliki
pedoman yang
dapat
digunakan sebagai
peter.juk
di
dalam
pelaksanaa11
motivasi.
James A.F.
Stone:- dan
R.
Edward
Freeman
(1986,
p45l)
mengutip
pendapat
Richard
M.
Steers
dan
Lywan.D. Porter
mengenai
pedoman
moticasi yang efuktif adalah sebagai berikut :
l.
Manajer
harus
secant
aktif
dan
deng;m
sengaja
memotivasi
bawaha=ya.
2.
Manajer hares memaharni kekuatau dan kelemaha=ya
sendiri sebelum
beru.paya mengttbah
perila.k:u orang
lain.
3.
I
er hams
menyadari
bahwa
karyawan
mernpunyai
motif dan
keruampuau yang berbeda-beda.
4.
ful!;alan hams
dika:itkan deng.m prestasi,
bukan
dengan
sen:ioritas dan
pe.'t'.mbal:tgau lainny-a.
5.
Peke!ja211
hams
d:irancang
untnk men1berikan
tanta11gan dan
variasi.
Bawahan
h&"lls
secara
jelas
memallami
apa
yang diharapkan dari
dirin.ya.
|