79
market
share
mendapat
nilai buruk.
Sasaran
strategis
kedua
yang
ingin
dicapai,
meningkatkan
kepuasan
pelanggan,
tolok
ukur pertama
retensi
nasabah
mendapat
nilai
buruk,
akuisisi
nasabah
mendapat
nilai cukup,
dan
penurunan
keluhan
nasabah
mendapat
nilai cukup,
sehingga
kinerja
perspektif
pelanggan
mendapat
nilai buruk.
Pada
perspektif
proses
bisnis
internal, sasaran strategis pertama meningkatkan efektifitas program
promosi,
tolok
ukur
keberhasilan
program
promosi
mendapat
nilai
cukup,
pada sasaran
strategis
berikutnya
yaitu efisiensi
waktu
pelayanan
dengan
tolok
ukur
jumlah
hari
proses
klaim
mendapat
nilai
cukup,
sehingga
kinerja
perspektif
proses
bisnis
internal
mendapat
nilai
cukup.
Dan pada
perspektif
pembelajaran
dan pertumbuhan,
sasaran
strategis
pertama
meningkatkan
kualitas
SDM,
dengan
tolok
ukur perekrutan
agen baru
mendapat
nilai buruk,
agen baru
produktif
setelah
mengikuti
training
mendapat
nilai buruk,
jumlah agen
aktif
mendapat
nilai
buruk,
dan sasaran
strategis
kedua
yaitu
meningkatkan
teknologi
dengan
tolok
ukur
teknologi
baru
mendapat
nilai cukup,
sehingga
kinerja
perspektif
pembelajaran
dan
pertumbuhan mendapat nilai buruk. Dan pada akhirnya, hasil dari
Balanced Scorecard
PT AIA
Financial
Cabang
Pekanbaru
Andrey
Agency
tahun 2011 mendapat nilai buruk.
3)
Cascading belum dapat dilakukan karena perusahaan masih merupakan
organisasi
kecil.
|