Start Back Next End
  
104
4.5.2
Job Enlargement (X2)
Berdasarkan hasil pengaruh Job Enlargement
yang memiliki hasil rata-rata
paling kecil sebesar 3,120 pada butir 8 dalam dimensi “Job Enlargement
membuat
pekerjaan tidak begitu efektif” yaitu indikator “tekanan kerja”. Bahwa adanya Job
Enlargement
memberikan tekanan kerja pada karyawan, karena karyawan dituntut
untuk mampu menjalankan pekerjaan yang lebih luas dalam bentuk kuantitas yaitu
tolak ukur yang berkaitan dengan jumlah pekerjaan yang masih dalam satu level
dengan pekerjaan pokoknya, misalnya karyawan yang bertugas merakit mesin
diminta untuk mengecek hasil akhir dari mesin
yang sudah jadi. Hal tersebut
merupakan ekspansi pekerjaan secara horizontal dan hasil ini disebut juga
memperluas cakupan pekerjaan (job range). Job Enlargement
memberikan tekanan
kerja kepada karyawan namun tidak semua dapat melaksanakan Job Enlargement
karena karyawan diharapkan memiliki tanggung jawab yang lebih besar, jika tidak
pekerjaan tidak akan berjalan dengan baik.
Sementara itu, penilaian karyawan terhadap Job Enlargement yang diberikan
kepada karyawan memiliki hasil rata-rata terkecil sebesar 3,168 pada butir 6 dalam
dimensi “Job Enlargement membuat pekerjaan tidak begitu efektif” yaitu indikator
“menurunkan motivasi”. Pemberian tugas dan tanggung jawab yang lebih besar
diharapkan peusahaan dapat memotivasi karyawan dalam bekerja serta memberikan
peluang untuk menghasilkan kinerja yang baik.
Namun pada karyawan divisi
produksi PT. Ria Sarana Perdana Engineering mereka kurang termotivasi karena
menurut karyawan Job Enlargement adalah bentuk pekerjaan tambahan yang masih
dalam level yang sama sehingga hanya meningkatkan jumlah pekerjaan yang
mereka lakukan dan tanggung jawabnya menjadi lebih besar, maka dari itu Job
Enlargement yang diberikan perlu diperbaiki agar karyawan lebih termotivasi.   
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter