12
bidang
jasa
sebab
experience atau
pengalaman
yang
diberikan
kepada
pelanggan
benar-
benar sangat bergantung pada sumber daya manusianya. Dan penciptaan kondisi kerja yang
kondusif
dan
menyenangkan
juga
memainkan
peranan
penting.
Jika
kondisi
kerja
sudah
tidak
nyaman,
jangan
harap
karyawan
dapat
memberikan
emotional
advantage
kepada
pelanggan.
Model yang diperkenalkan
oleh Joseph Pine da James Gilmore kini dianggap sebagai
peletak
landasan
studi
mengenai
experiental marketing
yaitu,
The
Experience Economy.
Menurut mereka, berdasarkan kualitas dan jenisnya, pengetahuan dapat digambarkan dalam
sebuah piramida yang mencakup lima tingkatan:
1.
Noise, mencakup
berbagai
informasi
dan
berita,
baik
yang
bermanfaat
maupun
yang tidak.
2.
Data, berbagai berita yang telah diolah/ disaring dan bermanfaat bagi perusahaan,
namun masih bersifat mentah.
3.
Information,
yaitu gabungan berbagai data yang biasanya dikumpulkan untuk satu
tujuan tertentu.
4.
Knowledge,
yaitu gabungan
berbagai informasi sehingga menghasilkan suatu
pengetahuan yang lebih kaya.
5.
Wisdom, yaitu
tingkatan
tertinggi
yang
dihasilkan
dari
berbagai
pengalaman
dan
kejadian saat menghadapi dan menjalankan perusahaan.
Hasil
studi kelayakan dan riset pada umumnya
hanyalah
mencapai
tingkat
informasi,
apalagi jika
dilakukan
oleh pihak lain yang tidak memiliki
sense dan tingkat
kepekaan pasar
yang
digeluti
perusahaan.
Semua orang dapat mengakses dan memperoleh informasi yang
sama
selama
mereka
menggunakan
metode
yang
sama
untuk
mengolah
informasi.
Maka
tidak heran jika kompetitor juga memiliki data dan informasi yang sama dengan perusahaan.
6. Be proactive, not reactive
Semua
orang
memiliki
dua
pilihan
dalam
menghadapi
masalah, yaitu dipengaruhi atau
mempengaruhi.
Demikian
pula
dengan
pemasar,
setiap
pemasar
mempunyai
pilihan
untuk
|