3. Keputusan b®and hierarchy
Yaitu keputusan menyangkut apakah setiap produk perlu
diberi merek sendiri
ataukah menggunakan corporate
brand. Menurut
Keller yang dikutip
dari Tjiptono (2005,
p15) hirarki merek meliputi 4 level, yaitu
a. Corporate b®and, yaitu menggunakan nama perusahaan (baik perusahaan induk
maupun anak perusahaan atau kantor cabangnya) sebagai merek produk.
b. Family
brand,
yaitu
nama
merek
yang
diguanakan
di
lebih
dari
satu
kategori
produk, tetapi tidak selalu merupakan nama perusahaan pemiliknya.
c.
Individual brand, yakni
merek
yang
dibatasi
hanya
untuk
satu
kategori
produk,
meskipun
bisa
digunakan
untuk
beberapa
tipe
produk
berada
dalam
kategori
yang sama.
d. Modifie®, yaitu
wahana
untuk
menandakan
item
spesifik
atau
tipe
model
atau
versi/konfigurasi tertentu dari produk.
4. Keputusan b®and extension
Yakni
keputusan
menyangkut
apakah nama
merek
spesifik
perlu
diperluas
pada
merek-merek lain.
Dalam
brand
extension,
nama
merek
yang
telah
terbukti
sukses
dipakai
untuk meluncurkan produk
baru atau
produk
modifikasi
dalam
kategori produk
baru.
Brand extension memiliki
sejumlah
keunggulan
,
diantaranya
pangsa
pasar
lebih
besar, efisiensi periklanan lebih besar, perusahaan lebih mudah memasuki kategori
produk
baru,
produk
baru
lebih
mudah
dan cepat
dikenal
dan
diterima
konsumen,
dan
lain-lain. Akan tetapi, b®and extension juga mengandung kelemahan, seperti resiko sikap
negatif konsumen terhadap
produk-produk lain bermerek sama jika produk baru
gagal di
pasaran. Brand extension juga termasuk salah satu dari empat strategi merek.
|