![]() American Marketing Association, dikutip dalam Kotler (2004,p407). Definisi
ini menekankan peranan merek sebagai identifier dan differentiator.
2
Merek sebagai
instrumen
hukum
Merek mencerminkan hak kepemilikan yang dilindungi secara hukum.
3
Merek sebagai
perusahaan
Merek merepresentasikan perusahaan, dimana nilai-nilai korporat diprluas
keberbagai macam kategori produk.
4
Merek sebagai
shorthand
Merek memfasilitasi dan mengakselerasi pemrosesan informasi konsumen.
5
Merek sebagai
penekan resiko
Merek menekan persepsi konsumen terhadap risiko (misalnya risiko
kinerja, risiko finansial, risiko waktu, risiko sosial, risiko psikologis)
6
Merek sebagai
positioning
Merek di intepretasikan sebagai wahana yang memungkinkan pemiliknya
untuk mengasosiasikan penawarannya dengan manfaat fungsional
tertentu yang penting, bisa dikenali, dan dinilai penting oleh para
konsumen
7
Merek sebagai
kepribadian
Merek memiliki nilai-nilai emosional atau kepribadian yang bisa sesuai
dengan citra diri konsumen (baik citra aktual, citra aspirasional, maupun
citra situasional).
8
Merek sebagai
serangkaian
nilai
Merek memili serangkaian yang mempengaruhi pilihan merek.
9
Merek sebagai
visi
Merek merupakan visi para manajer senior dalam rangka membuat dunia
ini semakin baik. Dengan kata lain, merek mencerminkan apa yang
hendak diwujudkan dan ditawarkan oleh para manajer senior kepada
masyarakat luas.
10
Merek sebagai
penambah nilai
Merek merupakan nabfaat ekstra (fungsional dan emosional) yangb
ditambahkan pada produk atau jasa inti dan dipandang b ernilai oleh
konsumen.
11
Merek sebagai
identitas
Merek memberikan makna pada produk dan menentukan identitasnya,
baik dalam hal ruang dan waktu.
B. Perspektif Output
12
Merek sebagai
citra
Merek merupakan serangkaian asosiasi yang dipersepsikan oleh individu
sepanjang waktu, sebagai hasil pengalaman langsung maupun tidak
langsung atas sebuah merek.
|