18
Dalam bahasa Jepang hubungan jenis kelamin juga ikut menciptakan pemakaian
ragam bahasa
yang
berbeda
yaitu
danseigo
(ragam
bahasa
laki-laki)
dan
jooseigo(ragam bahasa wanita) yang masing-masing memiliki karakteristik tersendiri.
Pada kedua ragam
bahasa akan tampak jelas dalam
percakapan sehari-hari pada
situasi
tidak formal.
Perbedaaan
kedua
bahasa
ini
dapat
diamati
dari
berbagai
aspek
kebahasaannya seperti pemakaian bahasa hormat (keigo), partikel pada akhir kalimat
(shuujoshi),
pronomina
persona
(ninshoo
daimeishi), interjeksi
(kandooshi),dan
sebagainya ( Sudjianto, 2004:208).
Penegasan
serupa
juga
dikemukakan
oleh
Akimoto
(2002:163)
dalam
kalimat
sebagai berikut ini :
???
???.???????????·????????????????
????
????????????????????????????????
????????????·??????????????
????
????
???.?????????????????????????·??
?
??????
?
?·??????????????
Terjemahan :
Ragam bahasa
laki-laki dan wanita dalam pengertian secara
luas
menunjuk pada
semua bahasa yang dipergunakan oleh laki-laki dan wanita, tetapi secara makna
sempit ragam bahasa laki-laki merupakan kata yang hanya digunakan oleh laki-
laki
saja,dan
yang
khusus
dipakai
oleh
wanita
disebut
ragam
bahasa
wanita.
Di
sini dipergunakan ragam bahasa laki-laki dan perempuan dalam arti sempit.
Untuk menanggapi ragam bahasa laki-laki dan wanita secara jelas dapat dengan
mengggunakan ninshoo daimeishi, kandooshi dan shuujoshi.
Perbedaan pemakaian pronomina persona juga dikemukakan oleh ?
?
?/Liu De
You (1989:76-77) dalam buku Nihongo Ga Omoshirosa sebagai beikut :
?????
????????????????????????????????
????<????>???<????>???????????<?
???>????<????>??????????????????
?????
????????????????????????????????
|