![]() 22
kompo dapat saja keras suaranya, mensyaratkan reparasi, atau membuat pembelinya
bangga.
Krim
wajah
dapat
mengakibatkan
reaksi
alergi
atau biayanya
sangat
mahal.
Konsumen lainnya berpikir bahwa pembeli dapat terlihat modern atau bodoh dengan
membeli sejumlah tertentu merek jean atau sepatu olah raga.
Konsumen dapat memiliki pengetahuan tentang dua jenis konsekuensi produk:
Konsekuensi
fungsional
(functional
consequence)
adalah
dampak
tak
nyata
dari
penggunaan suatu
produk
yang
dialami
konsumen.
Contoh-contoh
konsekuensi
fungsional
adalah
dampak fisiologis
langsung
yang dirasakan
pada
saat
menggunakan
produk (makan BigMac memuaskan rasa lapar, minum Pepsi menghilangkan rasa
haus).
Dampak
kinerja
fisik
tak nyata dari
penggunaan suatu produk
juga
termasuk
dalam konsekuensi fungsional
hair dryer mengeringkan rambut Anda
dengan cepat,
sebuah
mobil
memiliki
perbandingan
kilometer
dengan
bensin
tertentu,
pemanggang
roti membuat warna roti menjadi coklat merata, dan pena tinta menulis dengan lembut.
Konsekuensi
psikososial
(psychosocial
consequence)
mengacu
pada
dampak
psikologis dan sosial dari penggunaan suatu produk. Konsekuensi psikologis
penggunaan
produk
adalah
dampak
internal pribadi
seperti
bagaimana
suatu
produk
membuat
Anda
merasakan.
Misalnya, menggunakan
sampo
Nexxus
dapat
membuat
Anda
merasa
lebih
menarik,
mengenakan baju sport
Benetton
membuat
Anda
merasa
lebih gaya, dan memakan es krim kerucut Baskin-Robbins dapat membuat Anda merasa
gembira.
Konsumen
juga dapat
memiliki
pengetahuan
tentang
konsekuensi
sosial
penggunaan produk
(teman
saya akan suka/menghargai/mencemburui
saya
jika
saya
membeli
radio
tape
Sony,
ibu
saya
akan
berpikir
bahwa
saya
adalah
pembeli
yang
cerdik jika saya membeli jaket yang sedang diobral ini).
Konsumen
dapat menganggap konsekuensi positif dan negatif dari penggunaan suatu
produk
sebagai
manfaat
yang
mungkin
didapat
atau
sebagai
risiko
potensial.
Risiko
yang
|