15
Untuk
mengaitkan
kedua pendekatan
di atas, sangat diperlukan
analisis
mengenai
proses
suatu
perusahaan
menciptakan
dan pengkomunikasikan
nilai-nilai
suatu
merek
kepada pelanggan. Selain itu, analisis respons yang diberikan pelanggan
terhadap merek
yang
telah
diluncurkan
dalam
bentuk
brand
equity
juga
diperlukan.
Proses
ini
akan
berputar
dan
berjalan
terus
sampai
brand
value
tersebut
menjadi
kuat
dan
menjadi
sebuah aset yang sangat berharga bagi perusahaan.
Untuk menciptakan brand value
yang kuat diperlukan suatu pengujian dan rangkaian
analisis
mengenai
perubahan
strategi
terhadap
merek
sehingga
dapat
meningkatkan
brand image di mata pelanggan.
Menurut
David
A.
Aaker
(Durianto,
et
al,
2004,
pp3-4),
brand
equity dapat
dikelompokkan
ke
dalam
lima
kategori,
yaitu
Kesadaran
merek
(Brand
Awareness),
asosiasi
merek
(Brand
association), kesan
kualitas
(Perceived quality), loyalitas
merek
(Brand
loyalty),
dan
propriety
brand
assets
lainnya.
Elemen-elemen
tersebut
akan
membentuk
ekuitas
merek
suatu
produk
yang selanjutnya
dapat
dijadikan
salah satu
modal
untuk
menentukan
keunggulan
kompetitif
dan
komparatif
perusahaan.
Konsep
brand
equity ini
dapat
ditampilkan
pada
gambar
2.2
yang
memperhatikan
kemampuan
brand
equity dalam
menciptakan
nilai
perusahaan
atau
pelanggan
atas
dasar
lima
kategori asset tersebut.
|