50
5.
Perilaku Pasca Pembelian
Tahap
ini
adalah
tahap
terakhir
dalam
proses
pengambilan
keputusan
pembeli
di
mana konsumen
mengambil
tindakan
lebih
lanjut
setelah membeli
berdasarkan
kepuasan atau ketidakpuasan yang mereka rasakan.
2.1.9 Pengaruh kesan kualitas dan loyalitas merek terhadap keputusan pembelian
Brand
Equity
merupakan aset
yang dapat memberikan nilai tersendiri di mata
pelanggannya. Aset yang dikandungnya dapat membantu pelanggan dalam menafsirkan,
memproses, dan menyimpan informasi
yang terkait dengan produk dan
merek tersebut.
Brand
Equity
dapat
mempengaruhi
rasa
percaya
diri
konsumen
dalam
pengambilan
keputusan
pembelian
atas
dasar pengalaman
masa
lalu
dalam
penggunaan
atau
kedekatan, asosiasi dengan berbagai karakteristik merek. (Durianto, et all
,
2004,p6).
Perceived Quality
yang
positif
akan
mendorong
keputusan
pembelian
dan
menciptakan
loyalitas
terhadap
produk
tersebut.
Karena
perceived
quality
merupakan
persepsi
konsumen
maka
dapat
diramalkan
jika
perceived
quality
pelanggan
negatif,
produk
tidak
akan
disukai
dan tidak
akan
bertahan lama
dipasar.
Sebaliknya,
jika
perceived
quality pelanggan positif, produk akan disukai.
Seorang
pelanggan
yang
loyal kepada
suatu
merek
tidak
akan
dengan
mudah
memindahkan
pembeliannya
ke merek lain, apapun
yang terjadi dengan merek
tersebut.
Bila
loyalitas
pelanggan
terhadap suatu merek meningkat,
kerentanan kelompok
pelanggan
tersebut dari ancaman dan serangan merek produk pesaing dapat dikurangi.
Dengan
demikian,
brand
loyalty merupakan
salah
satu
indikator
inti
dari
brand equity
yang jelas
terkait dengan peluang penjualan,
yang berarti
pula
jaminan
perolehan
laba
perusahaan di masa mendatang.
|