26
kerja
pada
lembar
pengamatan.
Waktu sebenarnya dari masing-masing
elemen
diperoleh
dari
pengurangan pada
saat
pengukuran
waktu
selesai
dilaksanakan.
b. Pengukuran waktu secara berulang-ulang (repetitive timing) atau disebut
juga Snap-Back Method, dimana jarum penunjuk stop-watch akan selalu
dikembalikan
(snap-back)
lagi
ke
posisi
nol
setiap
akhir
dari
elemen
kerja yang diukur. Dengan cara tersebut maka data waktu untuk setiap
elemen
kerja
yang
diukur
akan
dapat dicatat secara langsung tanpa ada
pekerjaan
tambahan
untuk
pengurangan seperti dijumpai dalam metode
pengukuran secara terus-menerus.
Dengan melihat data waktu tiap
elemen secara langsung maka pengamat akan bisa segera bisa
mengetahui
variasi
data
waktu
selama
proses kerja berlangsung untuk
setiap elemen kerja. Variasi yang terlalu besar dari data waktu yang bisa
diakibatkan
oleh
kesalahan
membaca
atau
menggunakan stop-watch
ataupun bisa pula karena penyimpangan-penyimpangan yang terjadi
dalam pelaksanaan kerja.
c. Pengukuran
waktu
secara
akumulatif,
dimana
dalam
pengukuran
waktu
secara
akumulatif
ini
akan
digunakan
dua
atau
lebih stop-watch
yang
akan
bekerja
secara
bergantian.
Dua
atau
tiga
stop-watch
dalam hal
ini
didekatkan sekaligus pada papan pengamatan atau dihubungkan dengan
suatu tuas. Tuas ini akan diberhentikan apabila elemen kerja yang
diamati telah selesai dan kemudian menggerakkan stop-watch kedua
|