15
di antara mereka terganggu oleh kebutuhan individu ini untuk selalu dekat dengan teman
mereka.
Kerap kali dalam relasi sosial
mereka memiliki keterbatasan untuk
mengatakan
bahwa
yang
mereka
inginkan
hanyalah
untuk mendapatkan sebuah bentuk penerimaan
sederhana, mereka juga banyak mendapatkan penyiksaan baik secara fisik dan mental
karena mereka tidak dapat membela diri sendiri, Fausiah (2007:130). Mereka
menginginkan
keakraban
dan
penerimaan
dari orang
lain,
tetapi
mereka
menghindari
hubungan yang dapat memuaskan kebutuhan-kebutuhan tersebut karena kebutuhan
mereka
yang
kuat
untuk
mempertahankan
diri
terhadap penolakkan. Dengan kata lain,
penghindaran
adalah suatu pertahanan dan bila mereka
tidak berusaha berteman dengan
orang
lain,
maka
mereka tidak akan mengalami risiko ditolak, Semiun (2006:25).
Bentuk
self-acceptance
sangat
dibutuhkan
pada
individu-individu yang menderita
gangguan kepribadian avoidant.
Penderita gangguan ini pun rentan terkena major depressive disorder apabila individu
kehilangan seseorang tempatnya bergantung. Dan apabila dukungan sosial tersebut
menghilang ataupun tidak sesuai dengan harapan,
mereka
dapat
mengalami
kecemasan,
dan
juga
kemarahan.
Individu
biasanya
memiliki
sejarah fobia
sosial
atau
malahan
menjadi fobia sosial dalam perjalanan gangguannya.
2.1.4 Teori Kecemasan Menurut Sigmund Freud
Kecemasan
dalam Sigmund
Freud
dalam Semiun
(2006:26)
adalah
suatu
keadaan
perasaan afektif yang tidak menyenangkan disertai dengan sensasi fisik yang
memperingatkan
orang
terhadap
bahaya
yang
akan
datang.
Keadaan
yang
tidak
|