30
1.
Tujuan dan Kemampuan
Tujuan
dan
kemampuan
ikut
mempengaruhi
tingkat
kedisplinan
karyawan. Tujuan
yang akan dicapai harus jelas
dan ditetapkan secara ideal serta cukup menantang
bagi
kemampuan
karyawan.
Hal
ini berarti
bahwa
tujuan
(pekerjaan)
yang
dibebankan kepada
karyawan harus
sesuai
dengan
kemampuan
karyawan
bersangkutan, agar dia
bekerja sungguh-sungguh dan disiplin dalam
mengerjakannya.
2.
Teladan Pemimpin
Teladan pemimpin sangat berperan dalam menentukan kedisiplinan karyawan
karena pimpinan dijadikan teladan dan panutan oleh para bawahannya. Pimpinan
harus
memberi
contoh
yang
baik,
berdisiplin baik,
jujur,
adil, serta
sesuai
kata
dengan perbuatan.
Dengan teladan pemimpin
yang baik,
kedisiplinan
bawahan pun
akan
ikut
baik.
Jika
teladan
pemimpin kurang
baik
(kurang
berdisiplin),
para
bawahan pun akan kurang disiplin.
3.
Balas Jasa
Balas
jasa
(gaji
dan kesejahteraan)
ikut
mempengaruhi
kedisiplinan
karyawan
karena
balas
jasa
akan
memberikan
kepuasan
dan
kecintaan
karyawan
terhadap
perusahaan atau
pekerjaannya.
Jika
kecintaan
karyawan
semakin
baik
terhadap
pekerjaan, kedisiplinan mereka akan semakin baik pula.
Untuk
mewujudkan
kedisiplinan
karyawan
yang
baik,
perusahaan
harus
memberikan
balas
jasa
yang
relatif
besar.
Kedisiplinan
karyawan
tidak
mungkin
baik
apabila balas
jasa
yang
mereka
terima
kurang memuaskan untuk
memenuhi
kebutuhan hidupnya beserta keluarga.
Jadi, balas jasa berperan penting untuk menciptakan kedisiplinan karyawan. Artinya
semakin besar
balas
jasa semakin
baik kedisiplinan
karyawan. Sebaliknya,
apabila
balas jasa kecil
kedisiplinan
karyawan menjadi rendah.
Karyawan sulit untuk
|