Home Start Back Next End
  
33
karyawan.
Dengan
cara
ini
para
karyawan menjaga
disiplin
diri
mereka
bukan
semata-mata karena dipaksa manajemen.
Manajemen mempunyai
tanggung
jawab untuk
menciptakan suatu
iklim
disiplin
preventif
di
mana
berbagai
standar
diketahui
dan
dipahami.
Bila
para
karyawan
tidak
mengetahui standar-standar apa yang
harus
dicapai,
mereka
cenderung
menjadi salah arah atau eratik. Di samping itu, manajemen hendaknya menetapkan
standar-standar secara positif
dan bukan secara negatif, seperti “Jaga Keamanan!”
bukan
“Jangan
Ceroboh!”.
Mereka
biasanya
juga
perlu
mengetahui
alasan-alasan
yang melatarbelakangi suatu standar agar mereka dapat memahaminya.
2.
Disiplin Korektif
Disiplin
korektif
adalah kegiatan
yang
diambil
untuk
menangani
pelanggaran
terhadap aturan-aturan dan mencoba untuk menghindari pelanggaran-pelanggaran
lebih
lanjut. Kegiatan
korektif
sering
berupa
suati bentuk
hukuman
atau
disebut
tindakan
pendisiplinan
(disciplinary a©tion). Sebagai
contoh,
tindakan
pendisiplinan
bisa berupa peringatan atau skorsing.
Sasaran-sasaran
tindakan pendisiplinan
hendaknya
positif,
bersifat
mendidik dan
mengoreksi,
bukan
tindakan
negatif
yang
menjatuhkan
karyawan
yang berbuat
salah.
Maksud
pendisiplinan
adalah
untuk
memperbaiki
kegiatan
di
waktu
yang
akan
datang
bukan
menghukum
kegiatan
di
masa
lalu.
Pendekatan
negatif
yang
bersifat menghukum biasanya mempunyai berbagai pengaruh sampingan yang
merugikan,
seperti
hubungan
emosional terganggu, absensi meningkatkan, apati
atau
kelesuan,
dan
ketakutan
pada
penyelia. Berbagai
sasaran
tindakan
pendisiplinan, secara ringkas, adalah sebagai berikut :
1.   Untuk memperbaiki pelanggar.
2.   Untuk
menghalangi
para
karyawan
yang
lain
melakukan
kegiatan-kegiatan
yang serupa.
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter