34
3. Untuk menjaga berbagai standar kelompok tetap konsisten dan efektif.
3.
Disiplin Progresif
Progresif;
perusahaan
bisa
menerapkan,
suatu
kebijaksanaan
disiplin
progresif,
yang
berarti memberikan
hukuman-hukuman
yang
lebih
berat
terhadap
pelanggaran-pelanggaran yang
berulang. Tujuannya adalah
memberikan
kesempatan
kepada
karyawan
untuk
mengambil
tindakan korektif
sebelum
hukuman-hukuman
yang lebih
"serius"
dilaksanakan.
Disiplin
progresif juga
memungkinkan
manajemen
untuk
membantu karyawan
memperbaiki
kesalahan.
Sebuah
contoh
sistem
disiplin
progresif secara
ringkas
dapat
ditunjukkan
sebagai
berikut :
1. Teguran secara lisan oleh penyelia
2. Teguran tertulis, dengan catatan dalam file personalia
3. Skorsing dari pekerjaan satu sampai tiga hari
4. Skorsing satu minggu atau lebih lama
5. Diturunkan pangkatnya (demosi)
6. Dipecat
Urutan
tindakan
pendisiplinan
tersebut disusun
atas
dasar
tingkat
berat
atau
kerasnya
hukuman. Untuk
pelanggaran-pelanggaran
serius tertentu, seperti
berkelahi dalam perusahaan atau mencuri, biasanya dikecualikan dari disiplin
progresif. Seorang karyawan yang melakukan pelanggaran-pelanggaran itu bisa
langsung dipecat.
|