41
perilakunya,
karyawan
mendapat semangat
dari
manajer
agar
dapat
memperbaiki
perilaku-perilaku yang
tidak sepantasnya dilakukan dan bertindak sesuai dengan apa
yang
diharapkan oleh seluruh pekerja. Hasil yang didapat adalah dengan kedisiplinan
yang
diterapkan
dan
diberi
bantuan
berupa
semangat
oleh
manajer
diharapkan
dapat menjadi motivasi sendiri bagi karyawan untuk berkembang dan meningkatkan
kinerjanya.
2.
Caswell, 2009. Stimulating lazy
employees. Tujuan dari penelitian ini adalah
menjabarkan
bagaimana cara
untuk
membangkitkan
semangat
dari
karyawan
yang
malas. Hasil
yang
bisa
didapat adalah manajer
dituntut
untuk melakukan
beberapa
hal.
Pertama,
manajer
harus
benar-benar
menempatkan
karyawan
yang sesuai
dengan
kemampuannya
karena
karyawan bisa
frustasi
apabila
mendapatkan
pekerjaan
yang tidak sesuai dengan
kemampuannya. Kedua, saling menghargai atau
respek. Manajer perlu mengembangkan sikap saling menghargai antar sesama
karyawan,
menghargai
pendapat
yang
dilontarkan
oleh
para
karyawan.
Manajer
perlu
mengindikasikan sinyal
yang
positif
walaupun
tidak
setuju
akan
pendapat
karyawannya. Intinya,
saat karyawan mengekspresikan
pemikirannya jangan
dibantah terlebih dahulu sampai mereka
selesai berbicara. Ketiga, jangan membuat
hubungan manajer dan karyawan menjadi tegang. Manajer harus bisa mengapresiasi
dan memaksimalkan kemampuan karyawan yang jelas berbeda dengannya. Terakhir,
manajer
jangan
hanya
memerintah saja
tetapi
biarkan
karyawan
bekerja
menurut
caranya
sendiri.
Selain
memberitahu apa
yang
harus
dikerjakan,
manajer
juga
memberitahu karyawan
apa
yang
diharapkan
dari
pekerjaannya.
Fokus
pada
hasil
yang dicapai, bukan berarti untuk mencapai hasilnya.
3.
Manz,
1991.
Helping Yourself and Others to
Master Self-Leadership.
Tujuan
dari
penelitian
ini adalah
agar setiap
karyawan dapat
menjadi
pemimpin
bagi
dirinya
sendiri. Hasil dari penelitian ini terdapat 3 pendekatan; pertama, perubahan perilaku.
|