13
tersebut. Maka
fungsi
bisnis
bertanggung jawab untuk
memperoleh,
melatih,
memberi
penghargaan, dan memberikan
kompensasi kepada karyawan harus memainkan peran
yang
lebih besar bagi keberhasilan perusahaan.
Mathis dan Jackson (2006:67)
mengatakan bahwa kemampuan bersaing, kemampuan
untuk beradaptasi terhadap perubahan dalam pasar, dan banyak masalah lainnya merupakan
faktor-faktor yang menentukan keberhasilan sebuah organisasi.
SDM
terlibat
(atau
seharusnya terlibat)
dengan semua
hal-hal
tersebut
dengan
mengidentifikasi
bagaimana
ia
dapat
membantu
dalam
meningkatkan produktivitas
organisasional,
membantu
untuk
menangani kompetisi
asing
secara
efektif,
atau
meningkatkan
inovasi
dalam
organisasi. Pemikiran seperti
ini menunjukkan adanya
cara
berpikir strategis.
Pokok
dari
perencanaan
strategis
adalah
pengetahuan
yang
didapat
dari
membaca
lingkungan
eksternal
akan
perubahan
yang
terjadi.
Merumuskan rencana
strategis
membutuhkan
identifikasi,
analisis,
menyeimbangkan
kesempatan
dan ancaman
eksternal
perusahaan, serta
kekuatan
dan kelemahan
internalnya.
SDM bisa
membantu
perencana
strategis
dengan mengamati lingkungan, mengidentifikasi
dan menganalisis
kesempatan dan
ancaman eksternal
yang sangat penting bagi
keberhasilan perusahaan. Merumuskan rencana
membutuhkan kecerdasan kompetitif, dan manajemen SDM bisa memberikan informasi
yang
berguna. Sebagai contoh, rincian mengenai insentif baru
dari pesaing, dan informasi tentang
peraturan
yang
ditunda
seperti Undang-Undang
tenaga
kerja atau
perintah
asuransi
kesehatan.
Menurut
Dessler
(2004:14)
pelaksanaan
strategi
merupakan
inti dari
peran strategis
SDM, dan
hal tersebut masuk akal. Strategi fungsional sebuah perusahaan harus mendukung
strategi
persaingannya.
Jika
perusahaan
memiliki
strategi
kompetitif
untuk membedakan
dirinya
dengan
para
pesaingnya
dalam
menawarkan
pelayanan
kepada
pelanggan
yang
|