Home Start Back Next End
  
9
pendapat M.L Blum yang dikutip oleh Moh. As’ad
dalam buku “Psikologi lndustri”(2000:102)
mendefinisikan
kepuasan
kerja
adalah
“suatu
sikap
yang
umum
sebagai
hasil dari
berbagai
sifat  khusus  individu  terhadap  faktor  kerja,  karakteristik  individu  dan  hubungan  sosial
individu
di luar pekerjaan itu sendiri”. Serta ada juga pendapat dari Susilo
Martoyo
kepuasan
kerja, merupakan adalah keadaan emosional
karyawan dimana
terjadi atau
tidak
terjadi
titik
temu antara nilai balas jasa kerja
karyawan
dari perusahaan atau organisasi
dengan
tingkat
nilai balas jasa yang memang diinginkan untuk karyawan yang bersangkutan.
Kepuasan
kerja
adalah
sikap
umum
terhadap
pekerjaan
seseorang,
yang
menunjukkan perbedaan antara jumlah penghargaan yang
diterima
pekerja dan jumlah
yang
mereka yakini seharusnya mereka terima (Robbins, 2003) dalam Wibowo (2007, p299).
Menurut
Wibowo
(2007,
p300)
berpendapat
bahwa,
kepuasan
kerja
memiliki
dua
teori mengenai kepuasan kerja. Dalam pendapatnya, di
katakan bahwa teori
kepuasan kerja
mencoba
mengungkapkan
apa
yang membuat sebagian
orang
lebih
puas
terhadap
pekerjaannya
daripada
beberapa
lainnya. Teori
ini juga
mencari
landasan tentang
proses
perasaan orang terhadap kepuasan kerja. Di antara teori kepuasan kerja adalah Two - Factor
Theory dan Value Theory.
1.       
Two-Factor Theory. Teori kepuasan
kerja
yang menganjurkan bahwa
kepuasan dan
ketidakpuasan 
merupakan 
bagian 
dari 
kelompok 
variabel 
yang 
berbeda, 
yaitu
motivators dan Hygiene factors.
2.
Velue Theory. Menurut
konsep
teori
ini,
kepuasan kerja
terjadi
pada
tingkat dimana
hasil
pekerjaan
diterima
individu
seperti yang
diharapkan.
Semakin
banyak orang
menerima
hasil,
akan
semakin
puas.
Semakin sedikit
mereka
menerima
hasil,
akan
kurang puas.
Berdasarkan  pendapat  Robbins 
Dan  Coulter 
(2002, 
p149) 
mengatakan 
bahwa
kepuasan
kerja merupakan suatu
variable
bergantung
yang didefinisikan sebagai
perbedaan
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter