12
jawab yang lebih banyak, dan status
sosial
yang meningkat. Oleh
karena itu,
individu
yang
mempersepsikan
bahwa
keputusan
promosi
dibuat
dengan
cara
yang
adil
(Fair
and
Just)
kemugkinan besar akan merasakan kepuasan dengan pekerjaan mereka.
3.
Kondisi kerja yang mendukung
Karyawan
peduli
akan
lingkungan
kerja
baik
untuk
kenyamanan
pribadi
maupun
untuk
memudahkan
mengerjakan
tugas
yang
baik,
seperti
kondisi
fisik
kerja
yang
nyaman
dan
aman,
pemberian
diklat
untuk
memudahkan
karyawan
dalam mengerjakan
tugasnya
dengan baik.
4. Rekan kerja yang mendukung
Bagi
kebanyakan
karyawan, kerja juga mengisi
kebutuhan akan interaksi sosial. Oleh
karena itu tidaklah
mengejutkan
bila mempunyai rekan sekerja
yang ramah
dan mendukung
menghantar ke
kepuasan kerja
yang meningkat. Prilaku atasan juga
merupakan determinan
utama dari kepuasan.
2.2.2 Mengukur Kepuasan Kerja
Terdapat
dua
macam
pendekatan
yang
secara luas
dipergunakan
melakukan
pengukuran kepuasan kerja (Robbins 2003, p73), yaitu sebagai berikut:
1.
Single global rating, yaitu
tidak
lain
dengan
meminta
individu
merespons
atas
satu
pertanyaan.
2.
Summation score,
merupakan
pengukuran yang lebih canggih. Mengidentifikasi
elemen
kunci
dalam
pekerjaan
dan
menanyakan
perasaan pekerja
tentang
masingmasing elemen.
Greenberg dan Baron (2003, p151) dalam Wibowo (2007, p310) menunjukkan
adanya tiga cara untuk melakukan pengukuran kepuasan kerja.
1.
Rating scales dan
Kuesioner.
Merupakan
pendekatan
pengukuran
kepuasan
kerja
yang
paling
umum
dipakai
dengan
menggunakan
kuesioner
dimana
rating
scales
secara khusus disiapkan.
|