|
52
5. Buat
diagram
sebab-akibat
yang
menunjukan
hubungan
semua
data
dalam
satu
kategori.
2.8.21.8 Failure Modes and Effects Analysis (FMEA)
Potential Problem Anaysis dan
Failure
Modes and Effects Analysis (PFMEA)
adalah
sistematika
dari
aktivitas yang
mengidentifikasi
dan mengevaluasi
tingkat
kegagalan
(failure)
potensial
yang
ada
pada
sistem,
produk,
atau
proses
terutama
pada
bagian
akar-akar
fungsi
produk/proses
pada
faktor-faktor
yang
mempengaruhi
produk/proses.
PFMEA
juga
merupakan
bentuk-bentuk
desain
®ank
order
potential, dan
sebagai
pendefinisi
proses.
Sebagai
perangkat
kerja
metode kualitas,
PFMEA
berfungsi sebagai
berfungsi
sebagai
pengilustrasi
dan
implementasi
metode-metode kualitas
yang sesuai,
yaitu
sebagai
media
pengeliminasi
dan
pereduksi
adanya
perubahan-perubahan
nilai
yang
terjadi
karena adanya
failure
occurring.
Tujuan PFMEA adalah mengembangkan,
meningkatkan,
dan
mengendalikan
nilai/harga
probabilitas
dari
failure yang
terdeteksi
dari
sumber
(input),
dan
juga
mereduksi efek-efek
yang
ditimbulkan
oleh
kejadian
failure
tersebut.
Fokus
PFMEA
adalah
strategi
preventif
terhadap
meningkatnya
nilai
faktor-faktor non-confo®mance, dan merupakan salah satu perangkat kerja dalam
menganalisis resiko-resiko dalam sistem, produk, maupun proses.
Dalam
inisiatif
Six
Sigma, PFMEA
dikolaborasikan
dengan
model
Kano
sebagai
landasan penerjemahan tingkat-tingkat ekspektasi konsumen. Model Kano berperan
dalam
fungsi-fungsi
pendefinsian praktis atas
ekspektasi
konsumen
(termasuk
definisi
kepuasan konsumen), sedangkan PFMEA berperan sebagai perangkat kerja dalam
mereduksi tingkat-tingkat
ketidakpuasan
konsumen
dan
bukan
sebagai
metode
peningkatan kepuasan konsumen. (Hidayat, 2007, P244-245)
Potensial Problem Analysis
dan
Failure Modes and Effects Analysis, ini
dua
metode
kunci pencegahan masalah yang diterapkan baik pada implementasi proses baru maupun
|