Home Start Back Next End
  
28
Tabel 2.7 Arti Ko-do?????
Kode -2
Sesuai aturan, itu bukan permintaan, melainkan menjadi perintah/
petunjuk/ pertanyaan
Kode -1
Petunjuk/ Pertanyaan/ Permintaan
Kode 0
Pembuka
Jawaban Lawan Bicara
Pertanyaan/ Permintaan/
Penjelasan Situasi
Kode +2
Pembuka
Pemastian kemungkinan meminta tolong
Lawan
bicara membalas
Pertanyaan/ Permintaan
Kode +3
Pembuka
Pemastian kemungkinan meminta tolong
Lawan
bicara membalas
Alasan/Permintaan maaf
Penjelasan situasi
Pertanyaan/ permintaan
Kode +4
Sesuai aturan, jangan meminta tolong
Sumber : Kabaya (1993:59)
Pada
tabel
2.6
dan
2.7,
di
jelaskan
bahwa
kode
yang
paling
rendah
adalah
kode
-2
dan kode
yang paling tinggi yaitu kode +4. Pada tabel di atas, kode +1
tidak dijelaskan
karena
Kode
+1
ditinjau
berdasarkan
tingkat
keperluan
(
Youken
Reberu
?????
??),
semakin
rendah
tingkat
keperluan,
semakin
pendek
pula
alur
komunikasi
yang
digunakan.
Cara
menghitung
kode
adalah
menjumlahkan level
lawan
bicara
(
Aite
Reberu???????)
dengan tingkat keperluan ( Youken
Reberu
???????).
Misalnya
lawan
bicara
dengan
level
-1
(lawan
bicara
yang
kedudukannya
rendah
atau
akrab dengan pembicara) dijumlahkan dengan tingkat keperluan 0 (bagi lawan bicara
itu
adalah
pekerjaan),
atau
sebaliknya,
maka
hasil
penjumlahannnya adalah
Kode
-1
(petunjuk/
pertanyaan/
permintaan). Kemudian
misalnya
lawan
bicara
dengan
level
+1
(lawan bicara
yang
kedudukannya
lumayan tinggi) ditambah dengan
tingkat keperluan
+2
(lawan
bicara
merasa
tidak
harus
melakukannya
dan
sedikit
terbebani),
maka
hasil
penjumlahannya adalah Kode +3 (pembicara
memulai suatu pembicaraan dan pemastian
kemungkinan meminta tolong, kemudian dibalas oleh lawan bicara, setelah dibalas oleh
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter