12
2.2.1
Teori Keishiki Meishi (????)
Izumi
dalam
Yoshikawa
(2003:1),
menjelaskan
definisi
keishiki
meishi
adalah sebagai berikut:
Kata
yang
kehilangan
makna yang
sebenarnya dan
menjadi kata benda
yang
hanya
memiliki
peranan
secara formalitas
dengan
syarat,
jika
dipadukan dengan kata lain
maka akan
memiliki fungsi yang sangat
penting dalam tata bahasa.
Selain
itu,
Terada
dalam Sudjianto
dan
Dahidi
(2004:160)
juga
mendefinisikan keishiki meishi sebagai berikut:
Keishiki
meishi
adalah
nomina yang
menerangkan
fungsinya
secara
formalitas
tanpa
memiliki
hakekat
atau
arti
yang
sebenarnya sebagai
nomina.
Oleh
karen
itu
ini
penulis
hanya
akan
menjelaskan
keishiki
meishi
tsumori yang nantinya akan menjadi data pendukung analisis pada bab 3.
2.3
Teori Tsumori (???)
Yoshikawa (2003:177) menyebutkan bahwa
tsumori
pada tahap awal
mengekspresikan keinginan pembicaranya. Contohnya, frase iku tsumori desu
mengekspresikan keinginan pembicaranya untuk pergi. Fungsi hyougen
ini
mirip
dengan
bentuk
kalimat to
omou.
Contohnya, iku
tsumori
desu
bisa
digantikan
dengan
frase
ikou
to
omoimasu.
Namun,
jika
kata
kerja
yang
muncul
sebelum
kata tsumori
adalah
kata
kerja
bentuk
lampau atau
bentuk
ta
(
??), maka
fungsinya akan berbeda dengan
yang kata kerja bentuk biasa atau bentuk ru
(?
?).
|