12
2.4.1
Usia
Sebagian orang
menganggap
semakin
tua usia
seorang
pekerja,
semakin kecil
kemungkinan ia
mengundurkan
diri
dari
pekerjaannya
dan
semakin
sedikit
kesempatan
alternatif pekerjaan bagi mereka.
Suatu
tinjauan
ulang
menyeluruh
terhadap
riset
baru-baru
ini
menemukan
bahwa
usia dan kinerja tidak ada hubungannya. Lagi pula, ini tampaknya benar untuk hampir semua
jenis
pekerjaan,
profesional, dan
tidak profesional.
Kesimpulan
yang
wajar
adalah
bahwa
tuntutan
dari
kebanyakan
pekerjaan,
bahkan untuk
pekerjaan
dengan
persyaratan
kerja
tangan yang berat, tidaklah cukup ekstrim untuk
kemerosotan ketrampilan fisik apapun
yang
disebabkan oleh usia berdampak pada
produktivitas, atau jika ada suatu
kemerosotan antara
usia, sering diimbangi oleh perolehan karena pengalaman (Robbins, 2003, pp46-47).
Robbins
(2003,
p47)
mengemukakan
bahwa
kebanyakan
studi
menunjukkan
suatu
hubungan positif antara usia dan kepuasan kerja, sekurangnya sampai usia 60 tahun.
Menurut Hasibuan
(2001,
p203), Usia Karyawan mempengaruhi
kepuasan kerja.
Karyawan
yang
masih
muda, tuntutan kepuasan
kerjanya tinggi, sedangkan
karyawan tua,
tuntutan kepuasan kerjanya relatif rendah.
2.4.2
Masa Kerja
Masa
kerja
merupakan
salah
satu
indikator
dari
kondisi
karyawan,
dimana
menjadi
hal
yang
penting
dalam
menjelaskan
keluar
masuknya
karyawan.
Secara
konsisten
ditemukan
bahwa
masa
kerja
berhubungan
negatif
dengan
keluar masuknya
karyawan
dan
telah
dikemukakan sebagai salah satu peramal
tunggal paling
baik tentang
keluar
masuknya
karyawan.
Bukti
menunjukkan
bahwa
masa
kerja
dan
kepuasan
saling
berkaitan
positif.
Bila
usia
dan
masa
kerja
diperlukan
secara
terpisah,
tampaknya
masa
kerja
akan
merupakan
|