13
2.1.3.1.1
Memaafkan
Memaafkan adalah kesediaan untuk
menetralkan kenangan negatif.
Fincham
&
Kashdan,
2004;
McCullough, Pargament,
&
Thoresen,
2000;
McCullough
& Witvliet,
2002;
Worthington,
1998
(dalam
Baumgarder,
2010)
memaafkan
dapat
menurunkan
efek
dari
amarah
dan
rasa
ingin
balas
dendam.
Rasa
marah dan
benci
dibuat
oleh
perasaan
pribadi yang
bisa
merusak
hubungan
dan memenjarakan
individu
dalam
penumbuhan
emosi
negatif
yang
obsesif
terhadap
pelaku.
Memaafkan
bukanlah
melupakan
atau membiarkan
memori
tentang
pelaku
menghilang.
Hingga
saat
ini
belum
ditemukan
cara
untuk
meningkatkan
secara
langsung
proses
melupakan
dan menekan
memori
buruk.
Ditambah
lagi, upaya
untuk
menekan
pemikiran
negatif
merupakan
suatu
upaya
yang kontra-produktif,
karena hanya akan membuat individu terus teringat hal
yang
ingin
dilupakan
(Wegner
& Zanakos,
1994).
Memaafkan
juga
berbeda
dengan
rekonsiliasi,
karena
tidak
dibutuhkan
persetujuan
dari
kedua
belah
pihak
(McCullough
&
Witvliet,
2002).
Fincham
&
Kashdan,
2004;
McCullough
et
al.,
2000;
McCullough
&
Witvliet, 2002;
Peterson &
Seligman,
2004
(dalam Baumgardner, 2010)
belum
ada definisi
konsensus
tentang
memaafkan,
karena
memaafkan
sendiri
masih
sangat
bersifat
subjektif.
Oleh
karena
atu-satunya
cara untuk
menata
ulang
EN
tentang masa lalu
adalah dengan memaafkan (Seligman, 2002). Sebuah
tindakan
yang
membiarkan
masa
lalu
tetap
utuh,
tetapi
EN
yang
telah
dirasakan
ditransofrmasikan.
penulis mendefinisikan
memaafkan
sebagai
kesediaan
untuk
menetralkan
kenangan
negatif.
Memaafkan
tidak
selamanya
dapat
menstransformasi EN
menjadi
EP,
tapi
setidaknya
selalu
mampu
mengubah
EN
menjadi
netral,
dan dengan
demikian
memungkinkan
individu untuk memperoleh
kepuasan hidup yang lebih besar.
|