18
yang harus dihormati (orang yang posisi, status dan umurnya lebih tinggi), bila kita
membicarakan orang tersebut, maka kita menggunakan keigo.
2. Tempat penggunaan keigo
Keigo digunakan pada situasi dan tempat resmi (rapat, pertemuan, presentasi, pidato,
dalam surat dan lainnya). Dalam situasi seperti ini keigo
tetap digunakan walaupun
terhadap orang yang posisinya sama dengan kita.
3. Hubungan uchi dan soto
Ketika membicarakan uchi
dari diri sendiri, digunakan kenjougo. Sedangkan ketika
membicarakan soto dari orang yang dihormati, digunakan sonkeigo.
Kubota (1990, hal. 67) menyatakan bahwa hubungan antar manusia (????;
ningen kankei) merupakan salah satu unsur penting dalam penggunaan keigo. Hubungan
antar manusia tersebut dijabarkan sebagai berikut (Kubota, 1990, hal. 68)
1. Unsur identitas (??????????; honnin ka, honnin dewa nai ka)
Apakah penutur, petutur, subjek pelaku dalam tuturan dan sasaran kegiatan dalam
tuturan adalah orang yang sama atau bukan. Misalnya jika penutur dan subjek tuturan
adalah orang yang sama, lawan bicara dan subjek tuturan adalah orang yang sama
atau bukan, dan sebagainya.
2. Jenis kelamin (??; seibetsu)
Terutama mengenai perbedaan pemilihan keigo
berdasarkan jenis kelamin penutur.
Dijelaskan
lebih rinci oleh Hirabayashi dan Hama (1992, hal 3, 4, 21) bahwa
perempuan sering menggunakan keigo
dibanding laki-laki sebagai wujud kesopan-
santunan dalam pergaulan (Hirabayashi dan Hama, 1992, hal 3), meninggikan diri
|