Home Start Back Next End
  
12
kepada orang yang dihormati. Karena ‘ibu saya’ termasuk bagian dari ‘saya’, maka
penutur menggunakan kenjougo
ketika membicarakan ‘ibu saya’ tersebut. Hal ini
berhubungan juga dengan hubungan uchi-soto terhadap pihak yang dibicarakan, seperti
yang dijelaskan oleh Hirabayashi dan Hama (1992, hal. 3).
Hirabayashi dan Hama (1992, hal. 15) membagi kenjougo
menjadi dua jenis, yaitu
kenjougo I dan kenjougo II. Sejak tahun 2007, pembagian semacam ini dibakukan dalam
Bunka shingikai toushin
(???????)
dalam keigo no shishin
(?????).
Namun, penyebutan istilah kenjougo I
dan kenjougo II
dalam keigo no shishin
terbalik
dengan penyebutan istilah kenjougo I
dan kenjougo II
oleh Hirabayashi dan Hama.
Dalam penelitian ini akan digunakan penggunaan istilah berdasarkan Hirabayashi dan
Hama.
Kenjougo I
digunakan untuk meninggikan lawan bicara dengan cara merendahkan
tindakan penutur dan ‘uchi’ dari pentutur. Tindakan tersebut tidak berhubungan dengan
lawan bicara. Contohnya adalah dalam kalimat berikut
????????????
(Mulai besok (saya) pergi ke luar negeri)
Sedangkan Kenjougo II
digunakan untuk meninggikan lawan bicara dengan cara
merendahkan tindakan pentutur dan ‘uchi’ penutur yang berhubungan dengan lawan
bicara, yaitu sebagai sasaran dari verba tersebut. Tindakan penutur tersebut berhubungan
dengan lawan bicara dan menyebabkan dampak pada lawan bicara. Contohnya adalah
dalam kalimat berikut
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter