Home Start Back Next End
  
review atas implementasi strategi tersebut. Dengan demikian, hal ini akan
memberikan keuntungan bagi perusahaan.
Untuk mewujudkan perannya secara efektif, komisaris independen seharusnya
menjadi organ utama bagi penerapan praktik GCG dalam perusahaan. Di Indonesia,
keberadaan komisaris independen sudah diatur dalam Code of GCG (KNKCG).
Komisaris independen dapat mendorong dibentuknya komite-komite dewan
komisaris seperti komite nominasi, komite remunerasi, komite manajemen resiko,
dan komite audit.
c.
Kompensasi dewan komisaris dan direksi
Kompensasi memiliki tiga tujuan dasar, yaitu menarik, menahan, dan memotivasi key
empolee
(Cheeks, 1982). Untuk menarik dewan direksi dan komisaris masuk dalam
perusahaan, maka perusahaan akan menawarkan imbalan yang menarik dibandingkan
yang dapat diberikan perusahaan lain. Sekali direksi dan komisaris masuk dalam
perusahaan, tujuan berikutnya dari kompensasi adalah untuk menahan mereka agar
tetap bekerja pada perusahaan tersebut. Tujuan terakhir dari kompensasi adalah untuk
memotivasi eksekutif perusahaan. Teori motivasi mencoba menjelaskan semua jenis
perilaku yang termotivasi dalam semua jenis situasi, termasuk perilaku dalam
organisasi. Kompensasi merupakan salah satu penerapan teori motivasi. Ratna (1994)
mengemukakan bahwa manusia sangat dipengaruhi oleh lingkungan dan imbalan dan
motivasi dipengaruhi oleh insentif.
Penelitian mengenai insentif oleh Anthony dan Welsch (1981) menemukan
bahwa individu cenderung termotivasi oleh imbalan. Selain itu ditemukan juga bahwa
moneter merupakan alat pemuas kebutuhan tertentu yang penting. Dekemukakan pula
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter