![]() values)
dan komponen afeksi, yaitu komponen-komponen menghadapi tes dan tugas-
tugas (test anxiety).
Berdasarkan uraian pengertian-pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan,
bahwa self regulated learning
merupakan kemampuan dimana individu aktif dengan
sengaja menontrol proses kognitif, motivasi (keyakinan-keyakinan, nilai-nilai dan kondisi
emosi) dan perilaku untuk mencapai tujuan tertentu yang telah diterapkan. Jadi dapat
dikatakan bahwa semakin baik Self-Regulated Learning, maka akan semakin baik hasil
prestasi yang dapat dicapai. Sebaliknya, jika siswa memiliki Self-Regulated Learning
yang rendah, maka kurang dapat melakukan perencanaan, pemantauan, evaluasi
pembelajaran dengan baik, kurang mampu melakukan pengelolaan potensi dan sumber
daya yang baik dan sebagainya, sehingga hasil dari belajarnya tidak optimal, sesuai
dengan potensi diri yang dimilikinya, Zimmerman (1988).
Guna memahami teori mengenai self regulated learning yang telah diuraikan
sebelumnya, dibawah ini adalah gambar skema self regulated learning menurut
Zimmerman (1988) :
Self Regulated
Leaning
Kognitif
Perilaku
Motivasi
Merencanakan, memantau,
menerapkan, mengevaluasi,
memperbaiki.
-
Keyakinan Individu (Self efficacy)
-
Nilai-nilai intrinsik (intrinsic
values)
-
Kecemasan (Test Anxiety)
|