26
h.
Penerimaan dan keberlanjutan klien
menentukan apakah perikatan dari
klien akan diterima atau dilanjutkan untuk meminimumkan kemungkinan
terjadinya hubungan dengan klien yang manajemennya tidak memiliki
integritas berdasarkan pada prinsip pertimbangan kehati-hatian (prudence)
i.
Inspeksi
meyakinkan bahwa prosedur yang berhubungan dengan unsur-
unsur lain pengendalian mutu telah diterapkan dengan efektif
II.1.5 Audit Laporan Keuangan
Subyek suatu audit laporan keuangan berupa data akuntansi yang ada dalam
buku, catatan, dan laporan keuangan dari entitas yang diaudit. Kebanyakan bukti yang
dikumpulkan dan dievaluasi auditor terdiri dari data yang dihasilkan oleh sistem
akuntansi. Asersi-asersi tentang tindakan-tindakan dan kejadian-kejadian ekonomi yang
menjadi perhatian utama auditor seringkali merupakan asersi tentang transaksi-transaksi
akuntansi dan kejadian akuntansi lainnya, serta saldo rekening yang merupakan hasil
dari transaksi dan kejadian tersebut. Selain itu, kriteria yang ditetapkan untuk asersi
akuntansi pada umumnya adalah kesesuaian dengan prinsip akuntansi yang berlaku
umum. Oleh karena itu seorang akuntan pada suatu perusahaan tidak harus mengerti
tentang auditing, tetapi seorang auditor harus memahami tentang akuntansi. Akuntansi
menghasilkan laporan keuangan dan informasi penting lainnya, sedangkan auditing
biasanya tidak menghasilkan data akuntansi, melainkan meningkatkan nilai informasi
yang dihasilkan proses akuntansi dengan cara melakukan penilaian secara kritis atas
informasi tersebut dan selanjutnya mengkomunikasikan hasil penilaian kritis tersebut
kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Auditing didasarkan pada asumsi bahwa data
laporan keuangan bisa diverifikasi. Data dikatakan bisa diverifikasi apabila dua
orang
berkualifikasi tertentu atau lebih, melakukan pemeriksaan secara independen satu
|