2.3.2
Tarif Pajak Penghasilan Pasal 21
Tarif pemotongan atas penghasilan sebagaimana dimaksud dalam
pasal 21 ayat 1 Undang-Undang PPh adalah sebagai berikut:
1.
Pegawai tetap, penerima pensiun bulanan, bukan pegawai yang memiliki
NPWP dan menerima penghasilan secara berkesinambungan dalam 1
(satu) tahun dikenakan tarif Pasal 17 ayat (1) huruf a Undang-Undang
PPh dikalikan dengan Penghasilan Kena Pajak (PKP). PKP dihitung
berdasarkan sebagai berikut:
a.
Pegawai Tetap: Penghasilan bruto dikurangi biaya jabatan (5%
dari penghasilan bruto, maksimum Rp 6.000.000,00 setahun atau
Rp 500.000,00 sebulan); dikurangi iuran pensiun, Iuran jaminan
hari tua, dikurangi Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP).
b.
Bukan Pegawai yang memiliki NPWP dan menerima penghasilan
secara berkesinambungan: 50 % dari Penghasilan bruto dikurangi
PTKP perbulan.
2.
Bukan Pegawai yang menerima atau memperoleh penghasilan dikenakan
tarif Pasal 17 ayat (1) huruf a dikalikan dengan 50% dari jumlah
penghasilan bruto untuk setiap pembayaran imbalan yang tidak
berkesinambungan;
3.
Peserta kegiatan yang menerima atau memperoleh penghasilan dikenakan
tarif Pasal 17 ayat (1) huruf a dikalikan dengan jumlah penghasilan bruto
untuk setiap kali pembayaran yang bersifat utuh dan tidak dipecah;
|