14
wanita untuk memposisikan dirinya dengan pemikirannya sendiri
dan tidak
mengikuti pemikiran pria. (Tong, 2009:9)
2.1.1 Feminisme Radikal
Feminis Radikal merupakan julukan untuk para feminis revolusioner yang
memperkenalkan cara berpikir baru dengan cara praktek meningkatkan kesadaran.
Para wanita akan berkumpul bersama di dalam sebuah kelompok kecil dan saling
berbagi pengalaman pribadi mereka sebagai wanita. (Tong, 2009:48)
Feminis aliran ini menyatakan, pria yang terlalu mengontrol kehidupan
wanita merupakan bentuk penindasan yang paling dasar dalam penindasan umat
manusia, yang dinyatakan melalui kalimat di bawah ini (Tong, 2009:49) :
Empowered by the realization that womens fates were profoundly
linked, radical feminist proclaimed that the personal is political
and that all women are sisters They insisted that mens control of
both women sexual and reproductive lives and womens self identity,
self respect, and self-esteem is the most fundamental of all the
oppressions human beings visit on each other.
Terjemahan:
Dikuasai oleh perwujudan kalau takdir wanita memiliki hubungan
yang sangat besar, feminis radikal menyatakan kalau pribadi
bersifat politik
dan semua wanita adalah saudara. Mereka
menegaskan kalau kontrol pria terhadap seksual dan reproduksi
wanita beserta identitas wanita, rasa hormat terhadap diri sendiri dan
rasa percaya diri merupakan hal yang paling dasar dari penindasan
umat manusia.
Penjelasan alasan wanita merupakan kaum tertindas dapat dilihat dari
pernyataan Slison Jaggar dan Paula Rothenberg dalam buku Feminist Thought
berikut ini (Tong, 2009:49) :
The claim that womens oppression as women is more
fundamental than other forms of human oppression is difficult to
|