70
dalam usaha
perbaikan pelaksanaan kegiatan perusahaan pada masa yang
akan datang.
Dengan diterapkannya proses manajemen dalam bidang produksi dalam
perusahaan, maka kegiatan-kegiatan produksi dan proses produksi dalam perusahaan
akan selalu dilaksanakan dengan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
pengkoordinasian serta pengendalian. Dengan demikian, maka diharapkan
pelaksanaan kegiatan dalam perusahaan akan dapat membuahkan hasil yang sebaik-
baiknya, sehingga pelaksanaan proses produksi dalam perusahaan juga akan
dapat
mendukung kegiatan pemasaran dari perusahaan.
2.5.1
Manajemen Quality Control
Kualitas merupakan suatu istilah relatif yang sangat bergantung pada situasi.
Ditinjau dari pandangan konsumen, secara subjektif kualitas dapat diartikan sebagai
sesuatu yang cocok dengan selera (fitness for use). Pandangan lain mengatakan
kualitas adalah barang atau jasa yang dapat menaikkan status pemakai. Ada juga
yang mengatakan kualitas sebagai barang atau jasa yang memberikan manfaat pada
pemakai (measure of utility and usefulness). Kualitas barang atau jasa dapat
berkenaan dengan keandalan, ketahanan, waktu yang tepat, penampilannya,
integritasnya, kemurniannya, individualitasnya, atau kombinasi dari berbagai faktor
tersebut. Namun demikian, secara objektif, kualitas dapat diartikan sebagai suatu
standar khusus dimana kemampuannya (availability), kinerja (performance),
keandalannya (reliability), kemudahan pemeliharaan (maintainability) dan
karakteristiknya dapat diukur (Juran, 1988 dalam Yamit, 1998:337).
Secara keseluruhan, ada dua faktor yang mempengaruhi kualitas, yaitu faktor
umum dan faktor khusus. Faktor umum yang mempengaruhi kualitas terdiri dari:
a.
Fasilitas operasi seperti kondisi fisik bangunan
|