Start Back Next End
  
26
dan kepuasan kerja yang rendah. Atau dengan kata lain adanya hubungan yang
buruk dengan kawan, atasan, dan bawahan.
4)
Organisasional
Adanya desain struktur organisasi yang jelek, politik yang jelek dan tidak adanya
kebijakan khusus.
2.1.5.4
Dampak Stres Kerja Pada Karyawan
Dari beberapa penjelasan diatas tampak bahwa stres kerja akan berdampak bagi
si pegawai itu sendiri. Menurut P.Anoraga (2009), ada 3(tiga) kategori umum
akibat
stres kerja antara lain:
a)
Gejala badan
: sakit kepala,
nafsu makan menurun, mual, muntah, keringat
dingin, gangguanpola tidur.
b)
Gejala emosional
: pelupa, mudah
marah, cemas, was-was, khawatir,
mimpi
buruk, mudah menangis, pandangan putus asa, dan lain  sebagainya.
c)
Gejala sosial
: makin banyak merokok, menarik diri dari pergaulan
sosial,
mudah bertengkar, dan lain sebagainya.
H.Handoko (2008:201), stres yang terlalu berlebihan dapat
mengganggu
pelaksanaan pekerjaan. Stres dapat sangat membantu atau fungsional, tetapi dapat juga
salah (dysfunctional) atau merusak prestasi kerja. Secara sederhana hal ini berarti bahwa
stres mempunyai
potensi untuk mendorong atau mengganggu pelaksanaan kerja,
tergantung seberapa besar tingkat stres. Bila tidak ada stres, tantangan – tantangan kerja
juga tidak ada, dan prestasi kerja cenderung rendah.
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter