Start Back Next End
  
15
2.3.3 Asumsi – Asumsi dasar Linear Programming
Agar penggunaan model program linier di atas memuaskan tanpa terbentur
pada berbagai hal, maka diperlukan asumsi –
asumsi dasar program linier sebagai
berikut:
1.
Proportionality
Asumsi ini berarti bahwa naik turunya nilai Z dan penggunaan
sumber
atau fasilitas yang tersedia akan berubah secara sebanding (proportional)
dengan perubahan tingkat kegiatan
Misal :
a.
Z = c1x1 + c2x2 + c3x3 + ... + c
n
x
n
Setiap pertambahan 1 unit x1
akan menaikkan Z sebesar c1. Setiap
pertambahan 1 unit x2 akan menaikkan Z sebesar c2, dan seterusnya.
b.
a
11
x1 + a
12
x2 + a
13
x³ + ... + a
1n
x
n
< b1
Setiap penambahan 1 unit x1
akan menaikkan penggunaan sumber
daya/ fasilitas ke 1 sebesar a
11
. Dengan kata lain, setiap ada kenaikan
kapasitas riil tidak perlu ada biaya persiapan (set up cost).
2.
Additivity
Asumsi ini berarti bahwa nilai tujuan tiap kegiatan tidak saling
mempengaruhi, atau dalam LP dianggap bahwa kenaikan dari nilai tujuan
(Z) yang diakibatkan oleh kenaikan suatu kegiatan dapat ditambahkan
tanpa mempengaruhi bagian nilai Z yang diperoleh dari kegiatan lain.
Misal : Z = 4x1 + 7x2
Di mana x1 = 30; x2 = 20 sehingga Z = 120 + 140 = 260
Andaikan x1 bertambah 1 unit, maka sesuai dengan asumsi pertama, nilai
Z
menjadi 260 + 4 = 264. Jadi, nilai 4 karena kenaikan x1 dapat langsung
ditambahkan pada nilai Z mula –
mula tanpa mengurangi bagian Z
yang
diperoleh dari kegiatan ke-
2 (x2). Dengan kata lain, tidak ada korelasi
antara x1 dan x2.
3.
Divisibility
Asumsi ini menyatakan bahwa keluaran (output) yang dihasilkan oleh
setiap kegiatan dapat berupa bilangan pecahan.
Misalkan nilai Z = 17,5 ; x1 = 6,1
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter