Start Back Next End
  
34
b.
Mengutamakan orientasi terhadap pelaksanaan dan
penyelesaian tugas tanpa mengaitkan pelaksanaan tugas
tersebut dengan kepentingan dan kebutuhan para pengikut.
c.
Mengabaikan peranan para pengikut 
dalam proses
pengambilan keputusan.
Kepemimpinan otokratik dengan menggunakan “kepemimpinan
klasik“. Kepatuhan pengikut terhadap pemimpin merupakan corak
gaya kepemimpinan otokratik. Para pemimpin dengan gaya
otokratik menjadikan tujuan organisasi identik dengan tujuan
pribadi. Dilihat dari perspektif kepemimpinannya seorang
pemimpin otokratik adalah seseorang yang sangat egois. Dengan
egoisme yang demikian besar seorang pemimpin otokratik melihat
perannya sebagai sumber segala sesuatu dalam kehidupan
organisasianal. Seorang pemimpin yang otokratik cenderung
menganut nilai oraganisasional yang
berkisar pada pembenaran
segala cara yang ditempuh untuk mencapai tujuan.
3.
Gaya Kepemimpinan Laissez Faire
Karakteristik utama pada gaya kepemimpinan laissez
faire
meliputi : persepsi tentang peranan, nilai – nilai yang dianut, sikap
dengan hubungannya dengan para pengikutnya, perilaku
organisasi dan gaya kepemimpinan yang biasa diigunakan. Contoh
Pemimpin pendidikan yang menggunakan gaya laissez faire akan
memberikan kebebasan yang sangat longgar terhadap guru, staf
administrasi dalam menjalankan tugas serta mereka dilibatkan
dalam pengambilan keputusan. 
Adapun nilai –
nilai yang dianut oleh pemimpin gaya laissez faire
pada umumnya berpandangan bahwa:
a.
manusia pada dasarnya memiliki rasa solidaritas dalam
kehidupan bersama
b.
manusia mempunyai kesetiaan pada organisasi dan sesama
c.
patuh terhadap norma dan peraturan yang telah menjadi
komitmen bersama
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter