20
adalah
bahwa
margin
keuntungan
dihitung
berdasarkan
harga
jual
akhir,
bukan atas dasar pada total biaya.
Satu manfaat dari
cost-plus pricing adalah kemudahannya dalam
penerapan.
Selain
itu,
cara
semacam
ini juga
akan
mendorong
terwujudnya
stabilitas
harga karena sebagian
besar
pesaing
akan
mencapai pada harga jual yang sama.
2.
Target-Return
Pricing
Dalam
target-return
pricing,
perusahaan
menentukan
target
return
di
atas total biaya pada sejulah
volume
produksi
tertentu
dan
kemudian menentukan
berapa
harga
jual
yang
layak
untuk
volume
produksi tersebut.
Untuk
menentukan
harga
jual
dengan
cara
seperti ini, perusahaan menggunakan
konsep breakeven.
Tjiptono (2005) metode penetapan harga konvensional dalam bisnis jasa
yaitu:
1.
Cost-based
pricing, yaitu metode penetapan harga berbasis pada
perhitungan biaya-biaya operasional dan finansial.
2.
Competition-based pricing, yaitu strategi ini berfokus pada harga
ditetapkan oleh perusahaan-perusahaan lain dalam industri sejenis dan
pangsa pasar yang sama.
3.
Demand-based pricing
(value-based pricing), yaitu menetapkan harga
konsisten dengan persepsi pelanggan terhadap nilai.
2.3.5
Tujuan
Penetapan
Harga
Menurut Tjiptono (2005:35) terdapat empat jenis tujuan penetapan harga,
yaitu:
1.
Berorientasi pada laba.
Bahwa setiap perusahaan selalu memilih harga yang dapat
menghasilkan laba yang paling tinggi. Ada dua jenis target laba yang
biasa digunakan, yaitu target margin
dan target ROI (Return of
Investment).
2.
Berorientasi pada volume.
Selain tujuan
berorientasi
pada
laba,
ada pula perusahaan
yang
menetapkan
harga
berdasarkan
tujuan
yang
berorientasi
pada volume
|