21
tentang kuliner. Di sisi lain, banyak anak muda yang memilih
culinary course atau c ulinary school, hal tersebut tidak terlepas
dari perkemba ngan trend yang mulai booming tentang kuline r.
Banyak anak muda yang awalnya me nganggap masak-memasak
hanya sekedar hobi, kini mulai terguga h untuk terjun mendalami
ilmu memasak secara a kademis. Namun, selain dipenga ruhi oleh
trend itu sendiri, banyak juga yang berpa ndangan bahwa peluang
bisnis kuliner sangat menjanjikan. Trend masak-memasak tidak
terlepas dari pergeseran nila i budaya yang berhubungan dengan
gender. Dulu dapur selalu diidentikkan dengan pekerjaan
perempuan, kini telah berubah haluan seiring dengan pergese ran
nilai tersebut da n hal ini malah diidealisasika n dan dikonstruksi
secara sosial. Pekerjaan rumah tangga yakni ma sak-memasak
tidak hanya menjadi milik perempua n, lelaki juga tidak sedikit
yang tertarik dengan kegiatan memasak (Wijaya, 2009).
Menyikapi berbagai pergeseran, perubahan, dan
perkembangan industri pariwisata, Kemenparekraf kini telah
memasukkan kuline r atau wisata kuliner ke dalam kluster
ekonomi (pariwisata ) kreatif ke 15sebagai bagian dari industri
ekonomi krea tif mulai pada ta hun 2011. Subsektor kuliner telah
menyumbangkan pendapatan terbesar bagi industri kreatif di
Indone sia atau sekitar 32,2% dari total kontribusi industri kreatif
terhada p PDB pada 2011 atau sekitar Rp169,62 triliun.
Kemenparekraf saat ini pun sedang membentuk kelompok kerja
untuk mengemba ngkan se ktor kuliner Indonesia, terdiri dari lintas
kementerian dan melibatkan semua stakeholder untuk mendalami
berbagai isu untuk mengemba ngkan produk kuliner,
pendokumentasian, standar, dan promosi. Dalam kaitan wisata
kuliner dan kegiatan belanja sebagai wisata minat khusus,
Kemenparekraf kini tengah meme takan kuliner yang menjadi
unggula n masing-masing propinsi. Mengkaji standardisasi
masakan Indonesia agar kualitas cita rasa kuliner Indonesia tetap
terjaga dan menetapka n dua kriteria kuliner yaitu kuline r heritage
|