24
dari komponen makanan baik da ri rasa (resep, bahan, rempah,
teknik memasak), aroma (lemah, sedang, kua t), warna (alami,
komposisi, teknik pencahayaan). Kedua adala h alat saji yang
memiliki keunikan makan (ba han, bentuk) dan kemudahan
pemeliharaan: mencuci dan menyimpan. Ketiga teknik penyajian
yang menga ngkat ciri lokal, dari teknik memasak dan cara
penyajia n.
2.1.3. Kuliner Nusantara
2.1.3.1. Pengertian Kuliner
Kuliner adalah suatu bagian hidup yang erat kaitannya
dengan konsumsi ma kanan sehari-hari karena setiap orang
memerlukan makana n yang sangat dibutuhkan sehari-hari. Mulai
dari makanan yang sederhana hingga makanan yang berkelas
tinggi da n mewa h. Semua itu, me mbutuhkan pengolahan yang
serba be rkualitas dan bergizi. Sebenarnya kuliner merupakan
bagian/sub daripada esensi gastronomi. Sementara istilah kuliner
itu sendiri adalah masa kan atau dalam baha sa dapur me mpunyai
sinonim/arti yang sama dengan istilah cuisine.
Menurut kamus Inggris Indonesia John M. Echols
(1993 : 159), Culinary diartikan sebagai yang be rhubungan
dengan dapur atau masaka n. Secara harafiah, kuliner adalah kata
yang biasa digunakan untuk merujuk pada sesuatu yang
berhubungan dengan memasak atau profesi kuliner. Profesi
kuliner sendiri dapat diartikan profesi untuk memasak atau
mempersiapkan produk makanan, seperti chef, management
restaurant, ahli penata diet, ahli gizi dan sebagainya. Produk
makanan me rupakan hasil proses pengolahan bahan mentah
menjadi makanan siap dihidangkan melalui kegiatan memasak
(Farida Arifianti :38). Lebih lanjut Davis dan Stone (1994 : 44)
mengemukakan bahwa karakteristik fisik dari produk makanan
dan minuman antara lain kualitas, penyajian, susunan menu, porsi
|