12
tinggi akan meningkatkan pula keinginan orang untuk melihat dan
memperoleh pengalaman baru mengenai ma sya rakat dan tempat
yang ingin dikunjungi. Penyediaan obyek dan atraksi wisata
(supply) harus ada komplementarisa si/kesesuaian de ngan pasar
pariwisa ta (demand). Selain yang sudah di sebutkan di a tas,
hal
yang tidak kalah pentingnya dala m se gmentasi pasar adala h faktor
usia wisatawan, karena faktor usia berpe ngaruh terhadap pola
pikir dan pandangan mereka terhadap jenis wisata yang dipilih.
Objek da n daya tarik wisata menurut Direktoral Jenderal
Pemerintah di bagi menjadi 3 (tiga) macam, yaitu :
1) Objek Wisata Alam
2) Objek Wisata Sosial Buda ya, yang meliputi museum,
peninggalan sejarah, upacara adat, seni pertunjukkan, dan
kerajina n.
3) Objek Wisata Minat Khusus
Salah satu unsur yang sangat menentukan
berkembangnya industri pariwisata adalah obyek wisata dan
atraksi wisata. Obyek wisata dan atraksi wisata atau tourism
resources adalah segala sesuatu yang ada di dae rah tujuan wisata
yang merupakan daya tarik agar orang-ora ng mau datang
berkunjung ke tempat tersebut. Secara pintas, produk wisata
dengan obyek wisata dan atraksi wisata seolah-ola h memiliki
pengertian yang sama, namun sebenarnya memiliki perbedaan
secara prinsipil. A. Yoeti dalam bukunya Pengantar Ilmu
Pariwisata tahun 1985 menyatakan ba hwa daya tarik wisata atau
tourist attraction, istilah yang lebih sering digunakan, yaitu
segala sesuatu yang me njadi daya tarik bagi orang untuk
mengunjungi suatu daerah te rtentu. Di luar negeri, terminologi
obyek wisata tidak dikenal, disana hanya mengenal atraksi wisata
yang mereka sebut dengan nama Tourist Attraction, sedangkan di
Negara Indonesia keduanya dikenal dan keduanya memiliki
pengertian masing-ma sing. Adapun pe ngertian Obyek Wisata,
yaitu semua hal yang menarik untuk dilihat dan dirasakan oleh
|