5. Ketika perusahaan telah berkemb ang sedemikian besar dalam waktu cepat
sehingga diperlukan reorganisasi internal secara besar besaran.
b. Divestasi
Strategi ini dilakukan dengan menjual satu divisi atau bagian dari suatu
organisasi yang bertujuan meningkatkan modal untuk akuisisi strategi atau investasi
lebih lanjut. Divestasi dapat menjadi bagian dari keseluruhan strategi retrenchment
untuk menyingkirkan bisnis perusahaan yang tidak menguntungkan, membutuhkan
banyak modal, atau yang tidak cocok dengan aktivitas perusahaan lainn ya.
Enam panduan mengenai kapan divestasi bisa menjadi strategi yang efektif :
1. Ketika perusahaan telah menjalankan strategi retrenchment dan gagal untuk
mencapai perbaikan yang diharapkan. Ketika sebuah divisi membutuhkan
lebih banyak sumber daya baru agar kompetitif daripada yang dapat diberikan
perusahaan.
2. Ketika sebuah divisi bertanggung jawab untuk keseluruhan kinerja
perusahaan yang buruk.
3. Ketika sebuah divisi tidak cocok dengan keseluruhan organisasi. Hal ini
disebabkan karena pasar, pelanggan, manajer, kar yawan, nilai nilai, dan
kebutuhan yang secara radikal berbeda.
4. Ketika sejumlah besar uang dibutuhkan secara cepat dan tidak dapat di
peroleh secara wajar dari sumber lainnya.
5. Ketika tindakan antimonopoli (antitrust ) pemerintah mengancam
perusahaan.
c. Likuidasi
Strategi dilakukan dengan menjual seluruh aset perusahaan baik secara
terpisah pisah atau sepotong potong untuk nilai rillnya.
Tiga panduan mengenai kapan likuidasi bisa menjadi strategi yang efektif :
1. Ketika perusahaan menjalankan strategi retrenchment dan divestasi dan tidak
ada satu pun yang berhasil.
2. Ketika
alternatif bagi perusahaan hanyalah kebangkrutan, likuidasi mewakili
cara yan g terencana dan rapi untuk mendapatkan kas dalam jumlah sebesar
besarnya untuk aset organisasi. Perusahaan dapat dengan legal
|